TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkunjung ke kantor PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Selasa petang, 4 Januari.
Namun dalam kunjungan itu, Erick kecele tak bisa bertemu dengan jajaran direksi lantaran kantor perusahaan listrik negara sedang di-lockdown akibat pejabatnya ada yang terpapar Covid-19.
"Rekan-rekan direksi PLN rupanya lagi lockdown karena ada direksi yang terkena (Covid-19) sepertinya. Kami memaklumi,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya Selasa petang, 4 Januari 2022.
Erick menyebut direksi PLN diduga terkonfirmasi positif Covid-19 sepulangnya dari Bali. Meski demikian, dia meminta para pejabat tetap menghadiri rapat melalui virtual.
Musababnya Kementerian BUMN bersama Kementerian ESDM tengah memetakan kondisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) setelah adanya laporan rendahnya pasokan batu bara. Imbas rendahnya pasokan ini, pemerintah mengeluarkan larangan ekspor batu bara pada periode 1-31 Januari 2022.
“Tapi besok (hari ini) kalau zoom meeting tidak ada alasan tidak bisa join, jadi besok kita akan zoom meeting benar-benar memetakan per PLTU bagaimana kondisinya, supaya nanti yang diarahkan Bapak Presiden(Joko Widodo) jangan sampai ada kendala, apalagi kita ekonominya lagi bagus sekali sekarang, lagi tumbuh terus," kata Erick.
Erick melanjutkan, pemerintah akan memastikan bahwa ketersediaan pasokan di dalam negeri, termasuk batu bara untuk listrik, menjadi prioritas utama. Dia meminta perusahaan pelat merah mendukung kebijakan pemerintah tersebut dan mengesampingkan ego sektoral.
Bagi pihak-pihak yang tidak memenuhi ketentuan, Erick mengatakan pemerintah mengancam mencabut izinnya. Pernyataan Erick ini merujuk banyaknya pemasok batu bara yang tidak memenuhi domestic market obligation (DMO) batu bara sehingga pasokan untuk PLN berkurang.