TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu memastikan PT Bank Muamalat Indonesia tengah disiapkan untuk melaksanakan initial publik offering (IPO) atau pencatatan saham perdana di lantai bursa. Tapi ia belum bisa memastikan kapan rencana itu berlangsung.
"Rencana IPO sudah ada, tapi terlalu dini untuk dikatakan sekarang," kata Anggito dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022.
Adapun IPO Bank Muamalat dipastikan berlangsung setelah pemegang saham memutuskan menambah modal melalui rights issue. Perseroan bakal menerbitkan saham Seri C sebanyak 40 miliar lembar, dengan nominal Rp 30 dan harga pelaksanaan Rp 30.
BPKH sebagai pemegang saham mayoritas Bank Muamalat bakal mengucurkan dana investasi senilai Rp 1 triliun dari rights issue dan Rp2 triliun untuk membeli instrumen subordinasi berbasis akad syariah. Keputusan persetujuan tambah modal tersebut sekaligus menjadi langkah besar bagi Bank Muamalat.
Menilik Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang ada, disebutkan perusahaan yang yang melakukan penawaran efek bersifat ekuitas wajib mencatatkan sahamnya di Bursa.
Baca Juga:
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK Djustini Septiana, menyebutkan, bahwa aturan ini wajib dilaksanakan jika perusahaan mau melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.