"Jadi saya ingin sampaikan, mohon teman-teman sadar kita tidak bisa memberikan diskresi (pelonggaran) kebanyakan lagi karena kita hanya mengacu kepada SE Satgas yang ada saja, karena kalau tidak kita tidak disiplin," katanya.
Luhut melanjutkan, Indonesia perlu was-was lantaran varian Omicron sudah berkembang ke 132 negara. Sedangkan Indonesia berada di ranking 40. Jumlah kasus Omicron di Tanah Air, Luhut menjelaskan, telah mencapai 152.
"Dan yang sudah sembuh 23 persen dari situ. Jadi angka ini memang masih kita lihat cukup baik dibandingkan yang lain," katanya.
Di sisi lain, Luhut menilai salah satu penyebab makin cepatnya penyebaran varian Omicron di berbagai negara di dunia adalah karena lemahnya penerapan protokol kesehatan di masyarakat atau ketidakdisiplinan. Namun dia memandang Indonesia lebih baik ketimbang negara-negara lain di dunia, seperti India, yang kini juga mengalami serangan Omicron.
Baca: Alokasi Anggaran untuk Ibu Kota Negara di APBN 2022 Belum Jelas, Ini Sebabnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.