TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengungkap penyebab melambungnya harga cabai rawit merah di akhir tahun ini. Berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau Ikappi, harga komoditas pedas itu kini bisa menembus Rp 100 ribu per kilogram.
"Jadi seperti dilihat sekarang kan lagi banyak hujan dan hampir seluruh lokasi sentra di Tanah Air lagi hujan bahkan banjir, sehingga menyebabkan beberapa tanaman rusak," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Tommy Nugraha kepada Tempo, Rabu, 29 Desember 2021.
Baca Juga:
Di sisi lain, ia mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat kini sudah melonggar, sehingga masyarakat sudah mulai kembali pergi ke rumah makan, restoran, hotel, dan tempat wisata.
Akibatnya, permintaan cabai rawit pun meningkat. "Ketika permintaan banyak, barang sedikit, maka otomatis harga meningkat," ujar Tommy.
Persoalan itu juga ditambah dengan tersendatnya transportasi akibat kendala cuaca yang menyebabkan pengiriman ke pasar-pasar tersendat. Sehingga, pasokan yang masuk belum memenuhi harapan.
Tommy mengatakan kalau merujuk kepada Early Warning System yang dimiliki pemerintah, seharusnya ada surplus komoditas cabai rawit di Tanah Air.