TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sasaran utama pelaksanaan Program Vaksinasi Dosis Lanjutan (Booster Program) atau vaksin booster, adalah tenaga kesehatan (nakes), tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan, lansia, dan masyarakat penerima bantuan iuran (PBI).
"Vaksin Booster ini akan didistribusikan oleh Biofarma, dan dapat dilakukan secara homolog atau heterolog," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Desember 2021.
Sedangkan, kata dia, program Vaksinasi Booster Mandiri menargetkan kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran Program Vaksinasi Dosis Lanjutan. Distribusi Vaksin Booster Mandiri ini dijalankan Bio Farma dan/atau Perusahaan Farmasi yang memenuhi standar dalam pengiriman vaksin/ logistik dan pelaksanaan vaksinasi, serta dapat dilakukan secara homolog maupun heterolog.
“Program Vaksin Dosis Lanjutan (Booster Program), juga masih menunggu Laporan dan Rekomendasi ITAGI pada 10 Januari 2022,” ujarnya.
Dia juga mengatakan ihwal vaksin Merah Putih dan Vaksin BUMN, perkembangan yang telah dicapai antara lain, vaksin kerja sama UNAIR - PT Biotis masih menunggu persetujuan uji klinis fase I dari BPOM (Desember 2021), uji klinis fase 2 dan 3 pada Januari - Juni 2022.
Sedangkan EUA dan fatwa MUI diperkirakan pada Q3-2022. Lalu vaksin kerja sama Eijkman - Bio Farma masih dalam tahap uji pra-Klinis dan menunggu fasilitas CPOB industri, EUA dan Fatwa MUI diperkirakan pada Q4-2022.