TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengklaim seluruh armada Citilink selalu menjalani perawatan, termasuk 19 pesawat yang disebut dalam audit Kementerian Perhubungan. Dalam surat teguran Kementerian Perhubungan sebelumnya, 19 armada Citilink dinyatakan berstatus open hold item list (HIL) atau mengalami penangguhan penggantian komponen tertentu.
"Pesawat di-maintain (dirawat) terus kok," ujar Irfan dalam pesan pendek, Senin, 27 Desember 2021.
Surat bernomor A4-402/8/3/DKPPU.2021 yang ditandatangani Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Dadan Kohar menyebut 19 pesawat Citilink dengan jenis Airbus A320 mengalami open HIL pada komponen rem. Menurut surat tersebut, kondisi ini menimbulkan enam kejaadian dalam tiga bulan terakhir.
Dampak dari kondisi itu adalah komponen rem melting (meleleh), jammed (macet), rotor damage (kerusakan pada rotor), dan over temperature (terlalu panas). Dalam surat itu juga disebutkan bahwa pesawat Airbus A320 dengan registrasi PK-GQJ yang beroperasi pada 1-17 Desember memakai komponen rem dengan status HIL.
Pemakaian komponen dengan status HIL disebabkan oleh tidak tersedianya komponen atau no item list (NIL). Surat teguran tidak hanya disampaikan kepada Citilink, tapi juga GMF AeroAsia sebagai perusahaan perawatan pesawat di bawah grup Garuda Indonesia.
Irfan menyatakan perusahaannya bersedia jika dibutuhkan penelaahan lebih lanjut mengenai beroperasinya 19 pesawat bermasalah. "Kami selalu terbuka," katanya.