Kalau pun beberapa negara belakangan ini mengkonfirmasi munculnya varian baru Omicron, Pandu mengatakan mutasi virus itu bukan merupakan evolusi dari varian Delta yang menyebabkan tingkat kematian orang-orang yang terinfeksi tinggi.
“Kita lihat dari Agustus sampai sekarang belum ada peningkatan kasus yang signifikan. Rumah sakit kosong, pemakaman sama seperti sebelum pandemi. Jadi kenapa orang masih mikir lonjakan? Karena kita tidak terlalu percaya diri, karena Delta varian masih ada,” tutur Pandu.
Pandu melanjutkan, pada masa-masa ini, kelompok masyarakat yang masih terinfeksi Covid-19 dengan gejala berat adalah orang yang tidak punya kekebalan. Kelompok itu kemungkinan belum menerima vaksinasi atau belum terinfeksi virus Corona.
Oleh karena itu, vaksinasi menjadi kunci utama untuk mencapai kestabilan. “Target saya vaksin itu 100 persen karena setiap penduduk harus punya ketahanan imunitas. Dengan begitu kita bisa menjamin kestabilan sampai 2022 sehingga semua kegiatan lancar,” ujar Pandu Riono.
Baca: Digugat Rp 1 T, BRI Sebut Sudah Minta Nasabah Kembalikan Dana Salah Transfer
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.