Regional 1 Sumatera kini berkontribusi 35 persen dari total produksi minyak dan gas bumi Pertamina melalui Subholding Upstream.
Adapun Komisaris Independen Pertamina Hulu Rokan Reinhard Parapat berharap semua pihak mendukung kegiatan pihaknya sebagai salah satu produsen minyak terbesar agar terus menunjukkan kinerja terbaiknya. "Hal ini untuk menunjang target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030," tuturnya.
Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansury sebelumnya menyatakan wilayah kerja Rokan di Riau punya nilai strategis bagi ketahanan energi dan perekonomian nasional. Oleh sebab itu, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap kinerja WK migas yang dikelola PHR tersebut.
’’Kami berharap rencana investasi PHR di WK Rokan beberapa tahun mendatang dapat diwujudkan,” kata Pahala akhir November lalu.
Pertamina Hulu Rokan diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$ 3 miliar (atau sekitar Rp 42 triliun) dalam lima tahun pertama pascaalih kelola. Rencana program yang dijalankan di antaranya adalah pengeboran sumur baru, kerja ulang (workover), optimasi injeksi air (waterflood) dan injeksi uap (steamflood), serta chemical enhanced oil recovery (CEOR).
ANTARA | BISNIS
Baca: Nasabah Prioritas Gugat BRI Rp 1 Triliun karena Salah Transfer, Ini Kronologinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.