Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuaca Ekstrem, Harga Cabai Merah di Ambon Capai Rp 150 Ribu per Kg

Reporter

image-gnews
Pedagang menata cabai rawit merah di kiosnya di Pasar PSPT Tebet, Jakarta, Senin, 1 Maret 2021. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit terjadi di 65 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan kenaikan harga tertinggi di Pangkalpinang 39 persen dan Merauke 38 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Pedagang menata cabai rawit merah di kiosnya di Pasar PSPT Tebet, Jakarta, Senin, 1 Maret 2021. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit terjadi di 65 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan kenaikan harga tertinggi di Pangkalpinang 39 persen dan Merauke 38 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga cabai merah di pasar tradisional Kota Ambon mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni sekitar 36 persen sehingga kini mencapai Rp 150.000 per kilogram. Kenaikan itu dipicu oleh cuaca ekstrem di Provinsi Maluku yang mengakibatkan pemasokan dari sentra produksi berkurang.

"Harga cabai merah yang ditawarkan para pedagang di pasar Mardika, Batu Merah dan Pasar Lama kini berkisar Rp 145.000 hingga Rp 150.000 per kg atau naik dari Rp 110.000 sejak tiga hari yang lalu," kata pedagang cabai di Pasar Mardika, Rustam,  Sabtu, 11 Desember 2021.

Ia menjelaskan penyebabnya karena pemasokan berkurang karena cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas cukup tinggi di Maluku. Menurut dia, harga cabai di tingkat petani saat ini sudah mencapai Rp 135.000 hingga Rp 140.000 per Kg sehingga pedagang terpaksa menaikan harga ke konsumen.

"Kami para pedagang sekarang ini memperhitungkan untung dan rugi," ujar Rustam.

Dia  menjelaskan, sentra komoditi cabai seperti di Desa Taeno Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon terdampak cuaca ekstrem yang ikut mempengaruhi masa panen cabai. Sedangkan di tingkat agen pemasok cabai, harganya juga sudah mencapai Rp 135.000 hingga Rp 140.000 per Kg dengan alasan belum ada pemasokan dari  Makassar dan Surabaya untuk mengisi permintaan di Kota Ambon.

Selain cabai merah, lanjutnya, cabai keriting panjang yang selama ini didatangkan dari Pulau Seram dan Makassar, bergerak naik dari Rp 60.000 menjadi Rp 100.000 per Kg.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jubaida, yang juga pedagang, mengatakan naiknya harga cabai membuat konsumen mengurangi pembelian. Menurut dia, belakangan ini banyak konsumen yang memilih untuk membeli dalam jumlah kecil, dengan takaran kaleng kecil (cupa) yang harganya Rp 15.000.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, Poli Jamlean, mengatakan kenaikan harga yang terjadi sekarang ini selain akibat faktor cuaca yang kurang bersahabat sehingga mempengaruhi masa panen. Selain itu, ada juga petani di sentra cabai seperti di Pulau Seram, Maluku, yang memilih menjual ke Papua dengan harga yang tinggi.

"Informasi yang kami dapat dari petugas di lapangan yakni banyak petani di Desa Kobisonta, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, yang menjual hasil panen mereka ke Papua dengan harga yang tinggi. Dengan demikian ikut mempengaruhi harga jual kepada para pedagang atau agen pemasok yang dari Kota Ambon," katanya.

Jadi kalau pedagang dari Ambon yang membeli dari para petani di Pulau Seram pasti mendapat harga yang tinggi, sebab mereka menyesuaikan dengan harga yang dijual kepada para pembeli dari Papua. "Karena mereka mencari keuntungan, mengakibatkan pemasokan ke Ambon sangat kurang dan mengakibatkan harga naik," ujar Poli.

Baca Juga: Harga Cabai di Lombok Meroket karena Cuaca Ekstrem dan Stok Menipis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

5 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

8 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

10 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana saat meninjau RS Bunda Margonda yang atap dan plafonnya rusak diterjang angin kencang, Rabu, 17 April 2024. Foto Humas Polres Metro Depok
Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

11 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

12 hari lalu

Tangkapan layar peta Siklon Tropis Freddy pada Selasa, 7 Februari 2023. Siklon tropis ini berada di Samudera Hindia selatan Bali. (ANTARA/HO-BMKG)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.