TEMPO.CO, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk alias BNBR masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 45 miliar pada kuartal III 2021. Angka tersebut membaik dari periode yang sama pada tahun 2020 yang sebesar Rp 240 miliar.
"Jadi 2020 tough year, 2021 also tough year for us. Tapi kita sudah mulai dari kuartal-kuartal semakin membaik. Kami melakukan efisiensi dan transformasi," ujar Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dalam konferensi pers.
Tekanan ekonomi akibat Covid-19 menjadikan tahun 2021 sebagai tahun yang penuh tantangan bagi perseroan. Hal ini terlihat dari pendapatan BNBR yang mengalami penurunan hingga 21 persen menjadi Rp 1,570 triliun pada kuartal III tahun 2021 dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 1,979 triliun.
"Perlu diingat bisnis inti kami ini berbau infrastruktur dan infrastruktur support. Di sini kami lihat infrastruktur dengan adanya COVID banyak tentunya tertunda. Bahkan pembayaran juga kadang-kadang lebih lambat," ujar Anindya.
Hal tersebut menyebabkan penerimaan perusahaan dalam sembilan bulan pertama 2020 lebih tinggi daripada 2021, dan penerimaan 2019 lebih tinggi dari 2020. "Tapi kita lihat peningkatannya sudah terlihat."