TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akan melibatkan berbagai pihak dalam upaya percepatan pengembangan industri game lokal .
Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Sartin Hia mengatakan pihaknya akan melaksanakan tugas dan fungsi sinkronisasi serta koordinasi dan pengendalian untuk mengembangkan industri game lokal yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
"Kemenko Marves untuk mendukung percepatan pengembangan industri game tersebut perlu kita dorong, kita himpun kerja sama antara tiap pemangku kepentingan, baik itu dari sisi pemerintah, perbankan, swasta, maupun industri-industri kreatif lainnya," ujar Sartin dalam konferensi pers virtual penyelenggaraan final Piala Presiden Esports 2021, Rabu 8 Desember 2021.
Sinergi tersebut, menurut dia, sangat diperlukan untuk menangani isu akses, salah satunya permodalan sebagai salah satu tantangan utama dalam proses pengembangan industri game lokal. Kemudian, upaya perluasan akses permodalan tersebut dapat dilakukan melalui matching fund, pendanaan berbasis kekayaan intelektual.
Mengutip data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), ia mengungkapkan pangsa pasar dari game nasional, termasuk game esport, masih didominasi oleh game-game luar negeri.
"Dari perhitungannya, kurang lebih kira-kira sebesar 99,5 persen atau setara lebih dari 1,7 miliar dolar AS pada 2020. Padahal kita tahu pada 2025 sudah diproyeksikan bahwa pasar game Indonesia akan bisa mencapai 2 miliar dolar AS," kata Sartin.
Tren peningkatan pengeluaran global tersebut, sambung dia, didominasi oleh game mobile, konsol dan komputer.