Adapun BUMN yang bersifat korporasi sangat diharapkan adanya peningkatan dividen. Erick pun meminta waktu agar pemberian dividen kepada negara dapat kembali pulih seperti masa sebelum Covid-19.
Pada skenario awal sebelum Covid-19, target dividen awalnya dipatok di angka Rp 43 triliun pada 2020. Belakangan, 90 persen BUMN terimbas Covid-19, sehingga hanya 10 persen yang dapat menghasilkan.
Oleh karena itu ada penyesuaian dividen yang disetor pada tahun 2020 menjadi Rp 26 triliun. Sedangkan pada tahun ini, awalnya Kementerian BUMN mengusulkan dividen yang diseotr sebesar Rp 33 triliun dan komisi VI DPR meminta angka itu dinaikkan jadi Rp 36,4 triliun. "Ini kami coba lakukan," kata Erick.
Adapun untuk tahun depan, Erick menargetkan besar dividen bisa disetor kembali seperti masa sebelum Covid-19 atau di atas Rp 40 triliun mendekati target awal 2020 sebesar Rp 43 triliun. "Memang targetnya di atas Rp 40 triliun. Nah, cuma kembali, kami minta diberikan waktu untuk penyesuaian," katanya.
Erick Thohir juga telah mengumpulkan 108 direksi BUMN dan memberikan arahan langsung terkait kepastian dividen dari masing-masing BUMN dan kebutuhan PMN yang harus dapat dibuat jangka panjang sehingga tidak ada permintaan mendadak setiap tahunnya.
BISNIS
Baca: Harga Minyak Jeblok ke USD 66,18, Akibat Kekhawatiran Bos Moderna soal Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.