TEMPO.CO, Jakarta - PT CIMB Niaga Tbk. belum berencana membentuk bank digital seperti tren yang berkembang saat ini. Head of Strategy, Investor Relationship, and Partnership CIMB Niaga Saut Parulian Saragih mengatakan sinergi lini bisnis digital perusahaan yang saat ini sudah ada, seperti OCTO Mobile, telah berjalan dengan baik.
“Kalau punya institusi baru di luar yang ada saat ini, nanti akan ada beberapa friksi. Sinerginya mungkin tidak akan se-smooth sekarang,” ujar Saut dalam public expose yang dilaksanakan secara virtual, Rabu, 24 November 2021.
Saut mengakui perkembangan bank digital sepanjang 2020 hingga 2021 kian marak. Jumlah bank besar yang mengakuisisi bank-bank kecil untuk mendirikan bank digital bertambah dari waktu ke waktu.
Dia melihat tumbuhnya bank-bank digital ini merupakan aksi positif karena perusahaan bisa menggapai segmen-segmen pasar yang belum tereksplorasi sebelumnya. Di sisi lain, inklusi keuangan digital semakin berkembang.
“Ini sesuatu positif karena mereka agresif membangun aplikasi. Aksi tersebut memacu kita mempercepat untuk memberikan fitur baru kepada nasabah,” ujar Saut. Meski demikian, Saut menuturkan, tidak menutup kemungkinan suatu saat perusahaan akan memperluas bisnisnya melalui bank digital.
Adapun transaksi keuangan digital di CIMB Niaga meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dari data perusahaan, transaksi keuangan digital pada kuartal III 2021 mencapai Rp 37 triliun atau juta transaksi.
Jumlah transaksi digital di CIMB Niaga tersebut naik 94,6 persen dibandingkan dengan kuartal IV 2019. Sedangkan pada saat yang sama, tren transaksi menggunakan anjungan tunai mandiri terus melorot. Saat ini transaksi ATM turun 9,1 persen.
Baca: Rekam Jejak Lani Darmawan, Calon Presdir Bank CIMB Niaga Gantikan Tigor Siahaan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
