TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan transisi energi di Indonesia harus segera dilakukan. Pasalnya, ia khawatir akan adanya tekanan dunia agar tak berinvestasi di Indonesia apabila memakai bahan bakar fosil.
"Karena akan ditekan kita, 'Jangan berinvestasi di Indonesia, karena masih gunakan fosil. Jangan beri bantuan ke Indonesia karena masih gunakan fosil'. Nekannya pasti kayak gitu. Ini yang harus kita antisipasi," ujar Jokowi dalam video yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 20 November 2021.
Baca juga: Neraca Pembayaran Surplus USD 10 Miliar
Karena itu, ia meminta manajemen Badan Usaha Milik Negara, misalnya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, untuk menyiapkan transisi energi itu. Misalnya, pada 2022, listrik 5.000 megawatt harus bergeser dari batu bara menjadi energi terbarukan seperti tenaga air, geothermal, atau surya.
Ia mengatakan perlunya ada tahapan-tahapan dalam transisi. Pasalnya, ada gap biaya dari masing-masing jenis pembangkit listrik tersebut. "Di sini ada gap, karena ini murah, yang ini agak mahal. Nah gap nya ini gimana caranya menyelesaikan, karena nanti akan banyak yg namanya investasi," ujar Jokowi.
Baca juga: Alasan Jokowi Mencopot Langsung Seorang Pejabat Pertamina
Ia mengatakan telah berdiskusi dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson hingga Presiden AS Joe Biden mengenai hal tersebut. Ia mengatakan agar negara besar tidak hanya bicara mengenai transisi energi tersebut. Pasalnya ada kesenjangan pembiayaan yang perlu ditanggung.
"Gap ini siapa yang nanggung, siapa yang harus menyelesaikan. Kalau negara berkembang enggak mungkin nyuruh-nyuruh, enggak bisa kita, saya sampaikan apa adanya. Nah mereka kelihatannya sudah mau," kata Jokowi.
Ia mengatakan telah ada janji dari negara besar dana US$ 100 miliar setiap tahun untuk seluruh dunia. Jokowi meminta agar angka tersebut tidak hanya menjadi bayangan tapi tidak ada realisasinya.
"Ini yang harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hydro, mana yang bisa digeser ke geothermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu, semuanya mulai diidentifikasi," ujar Jokowi.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Ke Ahok hingga Direksi Pertamina-PLN, Jokowi Ingatkan Soal Energi Fosil
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.