"Dengan adanya upgrade Ethereum 2.0, Ethereum pun berubah menjadi proof of stake dan adanya fitur autoburn yaitu berupa pemusnahan jumlah Ethereum yang ada untuk membatasi pasokan Ethereum dan memperluas jaringan Ethereum. Dengan adanya pembatasan ini, pasokan Ethereum yang akan beredar pun akan menjadi lebih langka. Dengan begitu permintaan di pasar semakin bertambah, dan akan menaikkan harga dari Ethereum itu sendiri," kata Oscar.
Di samping itu, Ethereum memiliki jaringan yang sudah banyak digunakan untuk pembuatan proyek blockchain ataupun koin kripto dan token baru. Sementara untuk Bitcoin, sentimen yang mendorong harga Bitcoin untuk terus menguat diindikasi disebabkan oleh update blockchain Bitcoin bernama Taproot yang akan aktif antara pekan ini atau pekan depan.
"Update Taproot ini akan meningkatkan tiga protokol peningkatan Bitcoin, yang menyorot terhadap privasi pengguna, fitur smart contract, serta efisiensi biaya untuk memproses transaksi yang kompleks agar jauh lebih murah. Dengan adanya upgrade ini, menjadi salah satu faktor kuat pendorong para whale alias investor besar untuk berinvestasi di Bitcoin," tambahnya.
Meskipun terus menunjukkan pergerakan volatilitas, Oscar mengatakan Ethereum dan Bitcoin sangat cocok apabila dijadikan investasi jangka panjang. Berdasarkan kapitalisasi pasar di coinmarketcap, Bitcoin sudah melampaui kapitalisasi pasar Tesla dan Meta (Facebook) dan berada di urutan keenam. Sementara, kapitalisasi pasar Ethereum sudah melampaui kapitalisasi pasar Visa, Alibaba, dan Walmart.
BISNIS
Baca juga: Wamen BUMN Sebut Penerbangan Garuda Akan Makin Langka di Bandara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.