Luhut beralasan perubahan terjadi karena pemerintah menghitung pergerakan manusia dan kasus Covid-19. "Jangan teman-teman pikir kami tidak konsisten," kata dia.
Ia menganggap pengambilan keputusan soal PCR ini bak operasi militer. Pemerintah, kata dia, melihat semua perubahan perilaku Covid-19 yang terus terjadi. Di antaranya seperti indikasi Covid-19 dari virus subvarian Delta Plus yang muncul di Malaysia.
Varian yang dimaksud yaitu Delta AY.4.2. Beberapa hari lalu, Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan dua kasus pertama dari virus subvarian Delta AY.4.2 ini di negerinya. Keduanya disebutkan kasus impor dari mahasiswa yang baru pulang dari Inggris.
"Kasus impor pelajar Malaysia yang pulang dari Inggris ini telah dideteksi di pintu masuk internasional Bandara KLIA," ujar Dirjen Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, dalam keterangannya di Putrajaya, Sabtu 6 November 2021.
BACA: Luhut Sentil Kelab di Bali hingga Bandung: Tak Pakai PeduliLindungi, Kelabui Petugas