Saat ini, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian tengah membangun Stasiun Manggarai Baru yang merupakan bagian dari Proyek Double-Double Track (jalur dwi ganda) Manggarai – Cikarang, yang terbagi dalam beberapa paket pekerjaan.
Sejumlah paket pekerjaan yang sudah selesai antara lain Stasiun Jatinegara, Stasiun Depo Cipinang, dan sisi barat jalur baru elevated Stasiun Manggarai -Jatinegara-Cipinang.
“Saat ini penyelesaian proyek DDT masih terus berjalan di tengah pandemi yakni: pembangunan Stasiun Manggarai sisi timur. Stasiun Bekasi, Underpass Cibitung, dan beberapa paket pekerjaan lainnya,” kata Menhub.
Ia berharap selesainya proyek DDT Manggarai-Cikarang, dapat memberikan manfaat mengurangi keterlambatan perjalanan kereta api, meningkatkan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, memperpendek waktu tempuh perjalanan, dan manfaat positif lainnya.
Selain itu, kehadirannya diharapkan dapat mengurangi permasalahan transportasi perkotaan seperti, kemacetan dan polusi udara, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilih menggunakan transportasi publik.
“Ini menjadi standar baru bagaimana kita membangun perkeretaapian ke depan, untuk menyediakan transportasi massal yang mudah diakses, terjangkau, dan ramah lingkungan,” katanya.
Di wilayah Jabodetabek, jumlah penumpang kereta commuter line (KRL) kian bertambah. Bahkan 2019 lalu jumlah penumpang dapat mencapai 1,2 juta penumpang per hari.
Hal ini menandakan bahwa moda kereta api menjadi salah satu kebutuhan penting dalam mobilitas masyarakat.
Turut hadir dalam diskusi soal Stasiun Manggarai Baru ini Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Kadishub Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, Dirut PT KCI Roppiq Lutzfi Azhar dan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio.
ANTARA