TEMPO.CO, Denpasar - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal optimistis pemerintah dapat mengoptimalkan penerimaan pajak pada 2021. Hingga akhir September 2021, penerimaan pajak baru tercapai Rp 850 triliun dari target Rp 1.229,59 triliun.
"Masih cukup banyak yang harus dikumpulkan, hanya saja ini insyaAllah sudah mencapai target outlook di laporan semester I," ujar Yon di Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar, Rabu, 3 November 2021.
Kala itu, pertumbuhan penerimaan pajak masih diperkirakan 6,6 persen, sementara saat ini sudah mencapai 13,25 persen. Ia mengatakan tren pertumbuhan penerimaan pajak dari bukan ke bulan memang cukup baik, dari 4,9 persen per Juni, menjadi 7,5 persen per Juli, hingga 9,5 persen per Agustus.
"Sehingga menimbulkan optimisme bahwa kita akan mampu mengoptimalkan penerimaan tahun ini. Untuk angkanya masih sangat tricky," tutur Yon.
Ia mengatakan angka pasti penerimaan pada akhir tahun ini masih belum dapat diberitakan lantaran variabelnya masih sangat dinamis. Namun, salah satu sentimen positif penerimaan pajak tahun ini antara lain aktivitas masyarakat yang sudah mulai bergerak belakangan ini.
Untuk itu, ia berharap tidak ada lagi gelombang penularan Covid-19. Sebab, adanya lonjakan kasus Covid-19 membuat aktivitas masyarakat kembali dibatasi dan imbasnya kepada penerimaan.
"Kita berdoa agar tidak ada lagi gelombang yang besar. Dengan demikian penerimaan dapat dioptimalkan dan lebih baik pada tahun ini," ujar Yon. "Saya pikir faktor ekonomi dan Covid-19 akan mempengaruhi penerimaan di dua bulan mendatang."
Baca Juga: Pemerintah Perluas Penerima Insentif Pajak, Ini Ketentuannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.