Pertumbuhan CASA tersebut berdampak pada penghematan beban bunga sebesar 10 basis point dari kuartal sebelumnya. Sementara itu, pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) tumbuh 21 persen.
Sedangkan pendapatan bunga bersih (NII) BNI naik 17,6 persen dari Rp 24,39 triliun menjadi Rp 28,70 triliun. Pertumbuhan NII ini merupakan efek pendistribusian kredit BNI yang masih tumbuh 3,7 persen.
Kemudian, BNI mencatatkan pertumbuhan pendapatan non-bunga sebesar 14,2 persen dari Rp 8,94 triliun pada kuartal III 2020 menjadi Rp 10,21 triliun pada kuartal III 2021. Pertumbuhan ini bersumber dari peningkatan kinerja sumber FBI perseroan, seperti pemeliharaan kartu debit dan rekening yang tumbuh 5,8 persen, pendapatan layanan ATM dan e-channel yang tumbuh 12,4 persen, layanan trade finance yang meningkat 19,8 persen, serta pendapatan komisi dari marketable securities yang tumbuh 54,4 persen.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Dikabarkan Akan Akuisisi Bank, BNI Enggan Sebut Nama Target
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.