TEMPO.CO, Jakarta - Sejak resmi dibuka bagi turis asing sejak pekan lalu, ternyata hingga kini belum ada maskapai internasional yang mengajukan slot penerbangan ke Bandara Ngurah Rai, Bali.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan ada beberapa alasan yang mendasari belum adanya maskapai penerbangan berjadwal dari luar negeri yang belum singgah ke Bali. Salah satunya adalah maskapai yang masih menganalisis tingkat permintaan untuk berpergian ke Bali.
Maskapai, kata Adita, kemungkinan masih menghitung berapa jumlah menumpang potensial yang didapat dengan kebijakan terbaru itu. Selain itu, kenaikan tingkat permintaan sangat tergantung pada hasil sosialisasi dan promosi oleh maskapai kepada calon penumpang.
Oleh karena itu, Adita berharap ada sosialisasi intensif untuk mendukung permintaan dari dalam negeri. Hal ini bisa dilakukan oleh kementerian dan lembaga terkait, seperti dari Kementerian luar negeri serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Proses untuk menggenjot permintaan itu, menurut dia, juga butuh waktu yang tak singkat. “Proses ini butuh waktu. Jadi jika saat ini belum ada permintaan slot, kami rasa masih wajar karena dibutuhkan proses promosi dan sosialisasi tadi,” ujar Adita, Senin, 18 Oktober 2021.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I telah menginformasikan kepada seluruh maskapai yang memenuhi persyaratan agar bisa membuka slot penerbangan internasional dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menyebutkan, hingga hari ini masih belum ada maskapai yang mengajukan slot penerbangan internasional berjadwal ke Bandara Bali. Ia berharap dalam waktu dekat maskapai mulai mengajukan slot penerbangan internasional berjadwal ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.