"Sehingga Bali dapat mulai dikunjungi turis mancanegara secara bertahap,” kata Faik.
Faik menjelaskan pihaknya terus berkomitmen menerapkan protokol kesehatan dan mendukung syarat perjalanan udara. Ia berharap, pembukaan Bali bagi turis mancanegara secara bertahap dapat berjalan lancar dan dalam konteks yang lebih besar bisa membantu pemulihan perekonomian.
Pada 2019 sebelum pandemi Covid-19 merebak, pergerakan penumpang internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali mencapai 13,8 juta dengan rute ke 50 destinasi berbagai kota dunia. AP I mencatat pesawat terbanyak yang digunakan dalam lalu lintas menuju Bali adalah jenis Boeing 777, Boeing 787, dan Airbus 330.
AP I pun telah memberikan kebijakan stimulus atau insentif bagi maskapai nasional maupun asing yang melakukan penerbangan internasional dari dan menuju Bali. Faik menyebutkan pemberian insentif tersebut berupa diskon biaya pendaratan atau landing fee dimulai dari 14 Oktober 2021 hingga 30 Juni 2022.
Selain itu, pemberian insentif juga terbagi menjadi dua tahap dengan besaran yang berbeda. Pertama, pada periode 14 Oktober–31 Desember 2021 AP I memberikan diskon sebesar 100 persen.
Kedua, pada periode 1 Januari–30 Juni 20212 AP I memberikan diskon landing fee sebesar 50 persen. “Kami berharap dengan pemberian insentif ini akan meringankan beban maskapai penerbangan untuk mengaktifkan kembali rute internasional mereka dari dan menuju Bali,” ujar Faik.
BISNIS
Baca: RUPSLB Bank Milik Chairul Tanjung Izinkan Rights Issue 11 Miliar Saham
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.