TEMPO.CO, Jakarta – Maskapai Garuda Indonesia berencana menambah satu frekuensi penerbangan rute Jakarta-Bali pergi-pulang (PP) menyusul mulai ramainya kegiatan pariwisata domestik di Pulau Dewata. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan penambahan frekuensi penerbangan itu mengikuti kebutuhan penumpang.
“Nanti kita tambah lagi sesuai kebutuhan,” ujar Irfan saat dihubungi pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Dalam situs penelusuran online travel agent atau OTA, Garuda memiliki frekuensi penerbangan berjadwal sebanyak tiga kali untuk rute Jakarta-Bali. Dengan harga tiket yang dipatok rata-rata Rp 1,7 juta, penumpang dapat memilih jadwal penerbangan pukul 07.05 WIB, 09.25 WIB, atau 14.30 WIB.
Sedangkan untuk penerbangan sebaliknya atau rute Bali ke Jakarta, penerbangan dilayani mulai pukul 12.00 WITA hingga 18.40 WITA dengan jadwal sebanyak tiga kali. Harga tiket dari Bali ke Jakarta lebih murah, yakni berkisar Rp 1,6 juta.
Maskapai juga akan mempertimbangkan untuk menambah frekuensi pada akhir pekan. “Weekend kami tambah lagi,” ucapnya.
Selain meningkatkan frekuensi penerbangan dari Jakarta ke Bali, Irfan membuka kemungkinan maskapainya menambah jadwal pesawat dari rute Yogyakarta-Bali dan Surabaya-Bali. Saat ini baru terdapat satu frekuensi penerbangan Garuda untuk rute Yogyakarta-Bali. Sedangkan frekuensi dari Surabaya ke Bali mencapai enam penerbangan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir sebelumnya menyatakan bakal memerintahkan Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia menambah frekuensi penerbangan berjadwal ke Bali. Pemerintah Provinsi Bali meminta perusahaan pelat merah mendukung pariwisata Pulau Dewata menyusul rencana pembukaan daerah tersebut untuk turis asing.
“Akses penerbangan, saya cek Garuda dan Citilink memastikan bagaimana dukungan pariwisata Bali supaya tidak hanya dari luar negeri tapi domestik juga dijaga. Kalau tadi Pak Gubernur (Bali) bilang (penerbangan) mesti ditambah, siap. Kita coba laksanakan,” ujar Erick.
Pemerintah memutuskan untuk membuka pariwisata Bali bagi turis asing pada 14 Oktober 2021.Adapun turis mancanegara yang diperbolehkan masuk hanya berasal dari lima negara, yaitu Korea Selatan, Cina, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Selandia Baru.
Baca Juga: Erick Thohir Akan Minta Garuda dan Citilink Tambah Penerbangan ke Bali