TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan meresmikan Bandara Mopah di Merauke, Papua, pada Minggu, 3 Oktober 2021. Operasional bandara ini mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Paralimpiade Nasional XVI di Papua.
“Kami harap Bandara Mopah ini dapat melayani para atlet dan tim official PON dan PEPARNAS dengan baik,” ujar Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Sabtu petang, 2 Oktober 2021.
Adapun dalam jangka panjang, Bandara Mopah bakal membuka konektivitas di Indonesia bagian timur. Dampaknya, bandara diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Merauke dan sekitarnya.
Lantas seperti apa profil Bandara Mopah?
Bandara Mopah dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Proyek pengembangan bandara ini memakan biaya sebesar Rp 141 miliar yang sumbernya dari APBN.
Pengembangan tahap pertama telah selesai dari total tiga tahap pengembangan. Adapun saat ini, terminal penumpang Bandara Mopah memiliki luas 7.200 meter persegi dan dapat melayani hingga 638.850 penumpang per tahun. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, pada 2018, penumpang di bandara tersebut sudah mencapai sekitar 440 ribu penumpang per tahun dan jumlahnya terus bertambah.
Dari sisi infrastruktur udara, Bandara Mopah memiliki landasan pacu atau runway sepanjang 2.500 x 45 meter. Bandara ini mampu menampung pendaratan pesawat berbadan lebar, seperti tipe Boeing 737-900 dan Airbus A320.
Bandara Mopah menjadi salah satu bandara yang disiapkan untuk mendukung kegiatan PON dan PEPRANAS, selain Bandara Sentani di Jayapura dan Bandara Mozes Kilangin di Timika. Sejumlah cabang olahraga PON yang diselenggarakan di Merauke ialah paramotor, wushu, gulat, anggar, sepak bola Wanita, catur, dan balap motor atau road race.
Baca Juga: Besok, Jokowi Resmikan Bandara Mopah Merauke Papua