TEMPO.CO, Jakarta - Meski tak setuju dengan sikap pemerintah yang terus menambah utang, ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menilai Indonesia tidak akan terancam gagal dalam membayar kewajibannya. Ia yakin pemerintah akan menjalankan segala upaya agar utang tersebut lekas dibayar.
“Gak, gak akan gagal bayar InsyaAllah. Apapun akan dilakukan pemerintah,” kata Faisal kepada Tempo di Menara Imperium, Jakarta Selatan, pada Rabu, 29 September 2021.
Faisal memperkirakan pemerintah tak akan gagal bayar utang. Namun, sebagai gantinya, anggaran untuk gaji pegawai negeri sipil atau PNS tidak akan naik, atau pemerintah akan mengurangi belanja daerah atau transfer ke daerah. “Karena Indonesia beban bunganya sudah gila,” ucapnya.
Pernyataan Faisal Basri merespons data utang pemerintah per Agustus 2021 yang mencapai Rp 6.625,43 triliun dengan rasio utang terhadap produk domestik bruto atau PDB sebesar 40,85 persen. Nilai utang itu naik ketimbang posisi Juli 2021 sebesar Rp 6.570,17 triliun.
Ia khawatir dengan terus menumpuknya utang, pemerintah pada akhirnya akan mengorbankan belanja sosial. “Jadi yang dikorbankan belanja sosial, yang dikorbankan yang esensial-esensial buat rakyat. Jadi sudah merongrong, sudah mencekik,” ucapnya.