TEMPO.CO, Jakarta - Nilam (Pogostemon cablin Benth) adalah sebuah tanaman yang bisa menghasilkan essential oil atau disebut dengan minyak atsiri. Minyak nilam banyak diminati tidak hanya oleh masyarakat Indonesia, tetapi hingga ke luar negeri.
Minyak nilam banyak dijumpai untuk digunakan sebagai campuran dalam pembuatan kosmetik, farmasi, dan aroma terapi dan berfungsi sebagai zat pengikat. Dalam dunia perdagangan internasional, minyak ini sering disebut dengan nama patchouli oil.
Mengutip dari balittro.litbang.pertanian.go.id, berikut beberapa manfaat dari minyak nilam
- Sebagai bahan campuran untuk parfum
- Sebagai aroma therapy
- Sebagai antioksidan
- Menyembuhkan dan menghilangkan bekas luka
- Mencegah kulit kering
- Sebagai bahan baku obat
- Mengandung antiserangga
- Membantu dalam merangsang hormon
- Menyembuhkan dan menghambat luka dari sengatan racun ular berbisa
Sebagai tanaman tradisional, Nilam banyak dibudidayakan di daerah Sumatera dan beberapa daerah di Jawa. Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 138/Permentan/OT.140/12/2014 disebutkan bahwa Indonesia banyak mengekspor minyak nilam ke Singapura sebanyak 37 persen dan disusul Amerika Serikat sebanyak 18 persen.
“Indonesia merupakan negara produsen utama minyak nilam dunia, menguasai berkisar 95 persen pasar dunia.” kata Kasdi Subagyono, Direktur Jenderal Perkebunan, dikutip dari ditjenbun.pertanian.go.id, Ahad, 12 April 2020.
Saat ini, 85 persen ekspor minyak atsiri Indonesia didominasi oleh minyak nilam dengan volume 1.200-1.500 ton/tahun, serta diekspor ke beberapa negara, seperti Singapura, Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, Swiss, Inggris, dan lainnya.
EIBEN HEIZIER
Baca juga:
6 Cara Pudarkan Bekas Gigitan Nyamuk di Kulit dengan Bahan Alami