Beban yang ditanggung para pelaku usaha, lanjutnya, masih menjadi tantangan yang harus dihadapi di tengah pandemi. PHRI mengharapkan ada stimulus dari pemerintah untuk meringankan beban pelaku usaha.
"Biaya operasional tinggi. Kami mengharap ada stimulus, kebijakan pajak, perbankan, dan biaya listrik. Diharapkan ada relaksasi keringanan, untuk mengurangi biaya operasional," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, sektor hotel dan restoran yang ada di Jawa Timur berada dalam tahap pemulihan. Diharapkan, kasus konfirmasi positif Covid-19 bisa terus melandai, dan tidak ada lonjakan seperti yang terjadi di negara-negara lain.
Tercatat di Jawa Timur, secara keseluruhan ada sebanyak 389.688 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak 354.814 orang dilaporkan telah sembuh, 29.014 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
"Ini menjadi fase recovery. Jadi (Covid-19) sudah melandai, terus membaik, kita berharap seperti itu. Jangan seperti yang terjadi di Amerika, ada gelombang ketiga, jangan sampai, itu akan memberatkan," ujarnya.
Oleh karena itu ia meminta baik seluruh pelaku usaha hotel dan restoran termasuk pemerintah, untuk benar-benar mengawasi protokol kesehatan secara ketat, agar tidak terjadi lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 di kemudian hari.
Baca juga: Survei Agoda: Wisatawan Indonesia Irit dalam Memilih Akomodasi