TEMPO.CO, Jakarta -Saham bank mini milik Chairul Tanjung, Allo Bank Indonesia (BBHI) menutup sesi pertama perdagangan dengan kenaikan +20,2 persen ke level Rp 2.730 per lembar.
"Salah satu saham yang ‘terbang’ di sesi pertama hari ini adalah saham bank mini milik Chairul Tanjung, Allo Bank Indonesia (BBHI), yang berhasil menutup sesi pertama dengan kenaikan +20,2 persen ke titik Rp 2.730 per saham," kata tim analis Samuel Sekuritas Indonesia dalam keterangannya kepada Tempo, Jumat, 10 September 2021.
Diketahui, bank milik Chairul Tanjung yang sebelumnya bernama Bank Harda Internasional ini berencana menggelar rights issue, dengan rencana penerbitan sebanyak-banyaknya 11 miliar saham baru (94,15 persen dari modal ditempatkan dan disetorkan perseroan) dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Tidak hanya BBHI, sejumlah bank mini lain juga menunjukkan pergerakan positif di sesi pertama hari ini, diantaranya BGTG (+8,8 persen), BNBA (+11,3 persen), dan BBYB (+9,4 persen).
Saham pengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini (berdasarkan persentase kenaikan) antara lain: ASMI (+23,7 persen ke Rp 250 per saham); WOWS (+22 persen ke Rp 61 per saham); BBHI (+20,2 persen ke Rp 2.730 per saham); RELI (+19,8 persen ke Rp 665 per saham); SBMA (+17,2 persen ke Rp 354 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) antara lain: LABA (-6,9 persen ke Rp 374 per saham); GPSO (-6,9 persen ke Rp 188 per saham); GTSI (-6,9 persen ke Rp 81 per saham); OILS (-6,8 persen ke Rp 610 per saham) dan TRUE (-6,8 persen ke Rp 244 per saham).