Fraksi PAN mendorong agar perencanaan tersebut dapat dilakuan secara cermat dan efisien oleh pemerintah sehingga dapat menekan angka kasus covid-19 secara efektif hingga roda perekonomian dapat pulih kembali.
Pasalnya, Eko mengatakan bahwa sejak awal pandemi, penduduk miskin bertambah 1,1 juta orang dan 1,6 juta penduduk kehilangan pekerjaan. Selain itu, 135 ribu orang meninggal akibat covid.
"Ini bukan sekadar angka statistik, tapi juga refleksi penanganan pandemi saat ini yang ternyata masih belum baik. Melandainya angka covid-19 diharapkan menjadi momentum kebangkitan perekonomian tanpa mengabaikan penularan Covid-19 di masa depan," tutur Eko.
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat DPR juga mengkritik SILPA tahun lalu. Politikus Demokrat Vera Febyanthy dalam rapat paripurna DPR pada pertengahan Agustus lalu menyoroti defisit anggaran di 2020 yang mencapai Rp 947,7 triliun atau 6,14 persen PDB. Defisit ini yang kemudian didanai dengan utang dari luar dan dalam negeri, sehingga terdapat SILPA.
Selain SILPA, Partai Demokrat juga menyoroti jumlah utang pemerintah tahun 2020 yang mencapai Rp 6.079,17 triliun, dengan rasionya mencapai 39,39 persen. Oleh karena itu, Demokrat mengingatkan pemerintah agar berhati-hati terhadap besaran utang serta kemampuan negara untuk membayar.
CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO
Baca: Walau Ada Kasus di Holywings Kemang, Pengusaha Berharap PPKM DKI Turun Level