Khusus Provinsi Papua, per 3 September 2021, jumlah kasus aktif kumulatif dari tahun lalu adalah 32.568 kasus (share nasional 0,79%), sedangkan kasus aktif seminggu terakhir adalah 12.378 kasus (38 persen). Sedangkan untuk persentase kumulatif dari awal pandemi sampai 3 September 2021, tingkat kesembuhan mencapai 19.832 kasus (60,9 persen), dan tingkat kematian 358 kasus (1,1 persen).
Positivity rate yang masih cukup tinggi, terutama di Kabupaten Supiori (60 persen), Mamberamo Tengah (33,3 persen), sehingga jumlah testing masih harus ditingkatkan. Capaian testing yang cukup tinggi di hanya di Kabupaten Boven Digoel dan Kota Jayapura yang sudah lebih dari 80 persen.
Jika dilihat dari zonasi risiko, Provinsi Papua termasuk dalam zonasi risiko sedang (zona oranye). Terdapat 15 kabupaten/kota dengan risiko rendah (zona hijau), 14 kabupaten/kota dengan risiko sedang (zona oranye).
Sementara, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR Provinsi Papua yaitu 36 persen, di atas BOR Nasional (22 persen). Sejumlah kabupaten/kota BOR masih berada di atas 50 persen, terutama di Lanny Jaya dan Mappi (100 persen), Mimika, Tolikara, Boven Digul, Jayawijaya (>50 persen).
Untuk capaian vaksinasi, per 2 September 2021, penyuntikan dosis pertama di Papua sebesar 18,03 persen (masih di bawah capaian nasional 31,32 persen).
"Untuk lima kabupaten/kota yang terkait penyelenggaraan PON, minimal sudah harus 70 persen dosis satu sebelum PON dimulai, dan dosis dua akan segera kita kejar. Arahan Bapak Presiden, penonton yang belum vaksin tidak boleh masuk mengikuti PON. Karena itu masyarakat harus siap untuk divaksin segera," kata Airlangga.
Kondisi ekonomi
Beranjak ke kondisi perekonomian Provinsi Papua, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua pada kuartal II 2021 yakni 13,14 persen (yoy). Sektor yang tumbuh positif dan cukup tinggi pertumbuhannya adalah sektor pertambangan dan penggalian (34,44 persen), disusul sektor transportasi dan pergudangan (14,82 persen), serta penyediaan akomodasi dan makan minum (6,71 persen).
Pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut harus terus dijaga, karena itu pemerintah pusat menggencarkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Papua. Sejak Januari sampai 2 September 2021, penyaluran KUR di provinsi itu telah mencapai Rp 1,4 triliun dan diberikan kepada 31.097 orang debitur.