"Dan kami manajemen saat ini harus meng-handle ini. Jadi dengan segala hormat, kami harus menangani masalah ini waktu ke waktu," ujar Zulkifli.
Ia sebelumnya menjelaskan bahwa tarif listrik yang tidak naik sejak 1 Januari 2017 menyebabkan perusahaannya mesti hidup hanya dari subsidi dan kompensasi pemerintah.
"Intinya adalah PLN hidupnya dari subsidi, hidupnya sebagian dari kompensasi karena sejak 1 Januari 2017 tarifnya tidak pernah naik," kata Zulkifli.
Akibatnya, kata Zulkifli, seolah-olah setiap rapat bersama DPR, perusahaan selalu meminta subsidi dan kompensasi. "Kenyataannya memang tarif listriknya lebih rendah dari biaya penyediaannya," tuturnya.
Ia mengatakan kompensasi diperlukan lantaran tarif listrik yang tak kunjung naik, padahal biaya produksi terus naik. Misalnya saja harga minyak dan gas yang melambung. Menurut Zulkifli, salah satu keadaan yang membantu saat ini adalah harga batubara yang telah dipatok US$ 70 per ton.
Zulkifli mengaku tak bisa membayangkan kondisi keuangan PLN saat harga batu bara US$ 140 per ton dan harga batu bara DMO tidak dipatok di angka tertentu. "Kami terbantu dengan itu," kata dia.
Baca: Kisah Lo Kheng Hong Emoh Cut Loss Saham BUMI saat Jeblok: Ada Mukjizat