2. Faisal Basri: Pemerintah Cenderung Utamakan Konsumen Perkotaan yang Suka Nyinyir
Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengkritik pemerintah yang tidak mengutamakan kesejahteraan petani dalam mengambil kebijakan tentang pangan, termasuk mengatur harga eceran tertinggi (HET). Selama ini pemerintah dianggap terlalu berfokus pada konsumen perkotaan.
“Yang penting ini nasib petani. Tapi ini yang kurang dapat perhatian. Pemerintah cenderung mengutamakan konsumen perotaan yang suka nyiyir kalau harga naik,” ujar Faisal dalam webinar, Kamis, 26 Agustus 2021.
Faisal mencontohkan dalam mengatur harga beras, pemerintah memiliki patokan berdasarkan harga dasar atau floor price dan harga plafon atau ceiling price. Floor price merupakan instrumen yang digunakan untuk mengantisipasi pendapatan petani tidak anjlok ketika panen raya dan menjaga supaya pendapatan petani stabil.
Sedangkan ceiling price adalah pengaturan harga eceran beras untuk menjaga agar harga kebutuhan pokok masyarakat tidak menggerus daya beli dan inflasi. Seringnya, kata Faisal, pemerintah mengenakan harga floor price di bawah harga keseimbangan bila harga komoditas mengalami fluktuasi. Sedangkan ceiling price-nya cenderung konstan atau tetap terganggu.
3. Tahun Depan, 24,7 Juta Keluarga Dapat Bantuan Program Sembako
Sebanyak 24,7 keluarga ditargetkan menerima manfaat Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada 2022. Jumlah tersebut termasuk penambahan 5,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diusulkan daerah.
"Insya Allah sudah sepengetahuan Ibu Menkeu, sudah ditotal bahwa yang BPNT itu bukan hanya 18,8 juta KPM namun ada penambahan 5,9 juta KPM usulan daerah," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis 26 Agustus 2021.
Mensos dalam rapat dengan Agenda Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2022 mengatakan, pagu anggaran tambahan yang diajukan untuk Program Sembako/BPNT untuk 5,9 juta KPM selama 12 bulan dengan indeks bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan dengan total anggaran Rp14,1 triliun.
Sebelumnya pada 2021, jumlah KPM Program Sembako/BPNT sebanyak 18,8 juta keluarga dengan nilai bantuan Rp200 ribu per bulan.