3. Testing Epidemiology
Pemerintah juga akan memperkuat testing dan tracing. Jokowi memerintahkan testing dan tracing ini harus terarah dan tidak dilakukan secara massal alias benar-benar untuk yang butuh. "Istilahnya ahli kesehatan, testing epidemiology, bukan testing untuk screening," kata Budi Gunadi.
Dalam praktiknya, testing hanya akan dilakukan pada suspek atau kontak erat pasien Covid-19 yang memang bergejala. "Bukan semua orang dites karena mau beraktivitas," kata Menkes.
Sama seperti protokol kesehatan, testing dan tracing yang kuat sangat diperlukan untuk bisa hidup bersama pandemi. "Kalau nanti sudah berubah, yang tadinya lawan pandemi atasi pandemi, menjadi hidup bersama pandemi," kata Budi Gunadi.
3. Perawatan atau Therapeutic
Terakhir, Jokowi memberi arahan ke Menkes agar nantinya harus ada perawatan untuk layanan primer isolasi-isolasi dengan pengobatan dasar. Sehingga, rumah sakit hanya diisi dengan kasus kritis dan berat saja.
Untuk urusan ini, Jokowi memerintahkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono melakukan kajian. "Bagaimana bisa fokuskan perawatan yang kritis dan berat di rumah sakit, dan mengurangi tingkat kematian yang relatif masih tinggi," kata Budi.
Sehingga, pemerintah akan mendorong layanan primer seperti puskesmas dan klinik untuk merawat orang-orang yang hanya perlu isolasi atau pengobatan di tahap dasar. Sehingga ke depannya pemerintah tidak hanya ingin bicara soal penanganan pandemi, tapi juga hidup bersama pandemi.
Baca: Jokowi Turunkan Status PPKM Level 4 di Jawa-Bali jadi Level 3, Ini Sebabnya