2. Mundur dari Garuda, Yenny Pernah Dorong Migrasi IT untuk Menghemat Rp 1 T
Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid pernah mendorong berbagai upaya efisiensi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk selama menjadi komisaris independen. Salah satunya menginisiasi penguatan dan migrasi sistem teknologi informasi atau IT untuk berbagai layanan perusahaan.
“Saya mendorong migrasi sistem IT di Garuda supaya biayanya lebih mruah dan lebih baik. Kalau kita sudah melakukan migrasi IT, Garuda bisa hemat,” ujar Yenny Wahid dalam tayangan YuoTube-nya pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Adapun migrasi tersebut diklaim bakal menekan biaya perseroan sampai lebih dari 1 triliun setiap tahun. Selain melakukan penghematan sistem layanan, dewan komisaris dan direksi, kata dia, telah menyusun sejumlah langkah untuk menyelamatkan kondisi Garuda yang tengah mengalami beban keuangan.
Strategi itu meliputi financial restructuring atau restrukturisasi finansial. Lalu Garuda melakukan efisensi biaya untuk berbagai pos agar beban operasionalnya bisa ditekan.
3. Kemnaker Sebut Pencairan Bantuan Subsidi Upah 947.499 Pekerja Sedang Diproses
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sedang memproses pencairan dana bantuan subsidi upah (BSU) tahap I untuk 947.499 pekerja. Dana bantuan tahap I ini senilai Rp947,5 miliar.
"Selanjutnya, KPPN menyalurkan anggaran tersebut ke Bank Himbara , kemudian ditransfer ke rekening penerima BSU," ujar Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap menjawab pertanyaan via aplikasi pesan dari Jakarta, Jumat 13 Agustus 2021.
Chairul menjelaskan anggaran Rp947,5 miliar tersebut, nantinya dialokasikan untuk 947.499 penerima yang proses penyalurannya tengah berlangsung.
"Proses penyaluran kepada 947.499 penerima tersebut masih berlangsung. Sedangkan untuk persentase keberhasilan penyalurannya kami masih menunggu feedback data dari Bank Himbara selaku bank penyalur," tambahnya.
Sebelumnya, Kemnaker menerima data calon penerima BSU dari BPJS Ketenagakerjaan untuk penyaluran tahap I sebanyak 1 juta calon penerima.