Selama pandemi ini, ia selalu berada di kantornya, walaupun hanya ditemani oleh satu-dua orang, atau tidak sama sekali. Ia berada di kantornya untuk mencari inspirasi untuk inovasi barunya, sehingga ia terus bergerak.
Menurut Wawan, dengan terus bergerak, maka akhirnya Tuhan akan memberikan jalan. Sehingga ia bisa menemukan jalan keluar dari masalah yang ia hadapi.
Seperti yang terjadi pada penemuan konsep Pizza Apa Ya. Produk yang ditawarkan memang sama, hanya saja konsep penjualannya yang berbeda.
Pizza Apa Ya yang sebelumnya sudah terdapat di #WKWK, akhirnya diubah konsep penjualannya. Mitra yang bekerjasama dengan Wawan menjajakan pizzanya di jalan dengan proses memasak pizza yang lebih mudah. Harga dari Pizza Apa Ya ini cukup murah, hanya dengan mulai dari Rp 10.000.
Pizza Apa Ya ini sudah menyebar dimana-mana, sehingga pada saat ini Wawan kekurangan hampir 25.000 base pizza untuk bisnisnya. Hal ini mengakibatkan adanya sedikitnya penundaan untuk pengiriman.
“Kami sudah ada ratusan mitra, tim kami juga turun. Dalam kondisi seperti ini, alhamdulillah tim kami bisa turun ke jalan-jalan,” ujarnya.
Ia mencoba menanamkan kunci kesuksesannya pada tim dan mitranya. Tapi sayangnya terkadang mengalami kendala. Seperti mitra yang mempunyai mimpi yang sempit, dimana ia tidak mau memperbesar mimpinya lagi dan cepat berpuas hati.
Selain itu terkadang terdapat mitra yang tidak ada kemauan untuk bergerak dan mudah menyerah. Ia bercerita, terdapat mitra yang mudah menyerah dengan kondisi.
Menurut Wawan, mindset mudah menyerah itu harus diubah, agar seseorang dapat bergerak dan terus melangkah.“Saya mempunyai mimpi besar. Mimpi yang gede banget itu yang saya sebar ke tim,” ujar Wawan.
FAIRUS AMANDA PUTRI