Selain kedua brand tersebut, Wawan juga membuka brand lainnya seperti Djago Jowo, #WKWK, Sambel Gebyur, Ayam Geprek Kacang, Bumbu Ireng Yu San, Nasi Goreng Jor Joran, dan masih banyak lagi.
Di bisnis inilah ia menaruh mimpi besarnya. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk berbagi dengan orang lain dengan menyediakan bisnis kuliner dengan harga terjangkau.
Sambel Gebyur. Dok. Sambel Gebyur
Di awal pandemi Covid-19, Wawan diharuskan menutup beberapa warungnya. Ia sempat kebingungan untuk menentukan berapa banyak warung yang harus ia tutup. Karena dengan ditutupnya beberapa warung, hal itu dapat mengurangi pemasukan yang akan berpengaruh kepada biaya operasional seluruh bisnisnya.
Di tengah kebingungannya, Wawan berinovasi dengan mengubah konsep dari Bumbu Ireng Yu San menjadi kemasan dan dijual secara online. Bumbu Ireng Yu San dalam kemasan menjadi penyelamat bisnisnya di masa pandemi.
“Warung waktu itu betul-betul kena, jadi itu (Bumbu Ireng Yu San) yang menyelamatkan kami. Bisa lanjutkan, berjalan sampai sekarang,” ungkap Wawan.
Selain perubahan konsep pada Bumbu Ireng Yu San, perubahan konsep juga terjadi pada Pizza Apa Ya. Pada proses perubahan konsep dari kedua brand ini seperti bentuk nyata dari implementasi kunci kesuksesannya selama ini.
Oktober 2020, Wawan berinovasi dengan terjun ke bisnis street food dengan mengenalkan Pizza Apa Ya.
Wawan mempunyai mimpi besar, dimana ia dapat mengembangkan usahanya sehingga dapat membantu sesama. Ia berkeyakinan bahwa mimpi tersebut dapat terwujud, ia pun tidak berhenti untuk bergerak dalam menghadapi masalah yang datang pada bisnisnya.