Dalam proses pendistribusian, kata Bambang, Bio Farma memiliki tanggung jawab untuk pelaksanaan distribusi vaksin sejak dari Bio Farma, hingga Kabupaten/Kota.
"Pelaksanaan distribusi tersebut tentu akan berdasarkan pada alokasi dan permintaan dari Kementerian Kesehatan RI," katanya.
Bambang menambahkan dalam proses pendistribusian tetap memperhatikan ketersediaan atau stok vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ia mengatakan Bio Farma juga akan mempertimbangkan kapasitas penyimpanan di dinas kesehatan tempat tujuan.
Untuk produksi vaksin Bio Farma hingga Senin kemarin, total sebanyak 101,2 juta dosis, sebanyak 81,4 juta di antaranya sudah mendapatkan lot rilis dari BPOM dan 19,8 juta dosis masih dalam proses karantina menunggu lot rilis dari BPOM.
Sampai akhir Agustus 2021, Bambang memperkirakan Indonesia akan kembali mendapatkan tambahan vaksin lebih dari 50 juta dosis melalui skema bilateral maupun multilateral, termasuk melalui Covax Facility dari berbagai merk seperti Sinovac, AstraZeneca, Moderna dan Pfizer.
BACA: Hingga 26 Juli, Bio Farma Produksi 90,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19