TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Bukalapak.com Tbk atau Bukalapak langsung melesat setelah resmi melantai di pasar modal pada hari ini, Jumat, 6 Agustus 2021.
Harga saham emiten dengan kode BUKA itu langsung naik 24,71 persen menjadi Rp 1.060 per saham, sehingga terkena batas auto rejection atas atau ARA.
Hingga pukul 14.38 WIB, terpantau jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 521,38 juta lembar dengan nilai Rp 552,66 miliar. Saham itu juga telah diperdagangkan 4.235 kali.
"Ada euforia juga yang berlebihan karena investor retail melihat Bukalapak salah satu unicorn yang valuasinya besar meskipun secara profit belum menghasilkan," ujar Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira kepada Tempo, Jumat, 6 Agustus 2021.
Dinukil dari prospektus, Bukalapak tercatat masih membukukan rugi tahun berjalan Rp 323,805 miliar pada triwulan I 2021. Kendati demikian, besar kerugian tersebut turun dari Rp 393,49 miliar periode yang sama tahun lalu.
Selain lantaran euforia, Bhima mengatakan tingginya minat investor kepada saham Bukalapak disebabkan banyaknya investor kelas menengah ke atas yang sedang mencari aset dengan kenaikan tinggi di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 4. Pasalnya, banyak sektor usaha terpukul pada saat ini.