Tak hanya itu, Clarida dan tiga anggota The Fed lainnya juga mengisyaratkan langkah untuk mengurangi pembelian obligasi akhir tahun ini atau awal tahun depan tergantung pada bagaimana nasib pasar tenaga kerja dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu, sentimen menjelang pertemuan penetapan kebijakan terbaru Bank of England juga ikut mempengaruhi rupiah. Pasalnya, bank sentral dapat bergerak selangkah lebih dekat ke pengetatan kebijakan moneter sambil meningkatkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini mencapai 7,07 persen yoy bila dibandingkan periode serupa tahun lalu. Ini adalah pertumbuhan positif pertama setelah empat kuartal sebelumnya ujar Ibrahim, di mana Indonesia beberapa waktu belakangan selalu mencatat kontraksi (pertumbuhan negatif).
Bila dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi naik 3,31 persen. Oleh karena itu, Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah besok akan ditutup kembali melemah. "Di rentang Rp 14.290 - Rp 14.330 per dolar AS."
BISNIS
Baca: Eks Koruptor jadi Komisaris Anak Perusahaan, Pupuk Indonesia: Sudah Ikuti Aturan