Mulyono melanjutkan, keseimbangan antara layanan masyarakat dan optimasi target keuntungan untuk Pertamina harus terpenuhi, dengan cara menekan biaya, sinergi, dan optimasi di semua subholding.
Menurutnya, masing–masing subholding harus mandiri dan lincah untuk mengambil keputusan yang efektif dan efisien. Catatannya, subholding harus fokus melakukan efisiensi, namun efisiensi ini tetap harus memberikan manfaat atau benefit bagi Pertamina Group.
Pertamina melalui Direktorat Logistik & Infrastruktur juga terus melakukan percepatan dan sinergi untuk penugasan proyek pemerintah dan pembangunan infrastruktur distribusi energi. Tak hanya cepat, proyek juga dipastikan harus mendukung industri dalam negeri dengan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus sesuai target.
“Kami juga harus memastikan penugasan pemerintah terkait penyerapan TKDN harus sesuai target. Pada 2020, target implementasi TKDN 25 persen dan 2021 sebesar 30 persen. Saat ini, Pertamina Group mampu merealisasikan TKDN di atas 50 persen,” ujar Mulyono.
CAESAR AKBAR
BACA: Idul Adha, Pertamina Klaim Pasokan BBM hingga LPG di Jawa Tengah dan DIY Aman