Dia menuturkan selain 2.600 lebih pegawai Kemenkeu yang terkena Covid-19, anaknya, menantu, hingga cucunya yang berusia tujuh tahun, juga kena Covid-19. Juga supir dan asisten pribadinya juga terkena Covid-19.
"So, it's real fresh. Anda tidak bisa mengatakan itu jauh. Covid kalau menteri keuangan lagi kerja keras jangan dekat-dekat, kan ga juga bisa. Itu menakutkan karena mengancam jiwa langsung dan individu indiscriminately. Ini ga sama seperti neraca. Kalau neraca kita bisa hitung, kalau ini somebody yang kita kenal meninggal," kata Menteri Keuangan Terbaik Asia-Pasifik (2017-2019).
Karena itu, kata dia, pengaruh Covid-19 pada perekonomian sangat masif dan sangat dalam, dan juga tidak pandang bulu.
Dalam menghadapi pandemi ini, kata dia, walau punya pengalaman cukup panjang, harus tetap punya humility yang sangat tebal. Melihat kembali apa yang bisa dilakukan lagi, apa yang dulu relevan bisa dilakukan, dan apa yang sekarang tidak relevan dan tidak bisa dilakukan lagi. Baca di Majalah Tempo edisi 3 Juli 2021, Ini Bukan Soal Uang.
HENDARTYO HANGGI | TIM MAJALAH TEMPO
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Sri Mulyani Naikkan Anggaran Kesehatan jadi Rp 185,98 T