Selain Rosan, Kadin Prihatin Covid-19 akan melaporkan Ketua Penyelenggara Munas Kadin Adisatrya Sulisto. Baik Rosan maupun Adi, keduanya belum membalas pesan Tempo untuk menanggapi pelaporan tersebut.
Di samping melaporkan Rosan Roeslani dan Adi, Kadin Prihatin Covid-19 meminta Kapolri untuk mengambil sikap perihal penyelenggaraan Munas Kadin. Jhon mengatakan pihaknya mendesak Kapolri membatalkan munas yang rencananya digelar secara fisik di Kendari pada akhir Juni mendatang.
“Peserta Munas dan keluarganya saat ini banyak yang terpapar Covid. Ada ketakutan,” ujar Jhon.
Munas Kadin dengan agenda utama pemilihan ketua umum akan berlangsung di Kendari pada 30 Juni sampai 2 Juli 2021. Kedua calon bakal bersaing dalam pemilihan ketua umum, yakni Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid.
Kedua kubu pendukung kandidat Ketua Umum Kadin berbeda sikap soal pelaksanaan munas. Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengatakan seluruh pendukung calon Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie meminta Munas Kadin ditunda. Namun, tak semuanya ikut mengambil langkah hukum.
“Ada beberapa (Kadin) kota dan kabupaten (yang ikut melaporkan ke Mabes), tapi masih perlu dikaji,” ujar Adik.
Sedangkan pendukung Arsjad, yakni Ketua Kadin Banten Mulyadi Jayabaya, menyatakan pihaknya berkukuh munas bisa dilakukan sesuai rencana dengan protokol ketat. “Lanjut. Ini sesuai dengan izin negara. Mereka yang melaporkan (Munas Kadin) ini karena takut ada kekalahan,” ujar Jayabaya.