TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) TA 2021 terus melanjutkan program infrastruktur kerakyatan melalui skema Padat Karya Tunai atau cash for work. Sesuai arahan Presiden Jokowi, anggaran dana PUPR tahun 2021 mengalami refocusing, dari semula Rp 12,18 triliun menjadi Rp 23,24 triliun.
Melansir laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat per 27 Juni, Kementerian PUPR tengah memulai program PKT bidang jalan dan jembatan. Program ini dilakukan di seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional atau Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Ditjen Bina Marga yang mencakup penanganan ruas jalan nasional di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pada TA 2021 Kementerian PUPR mendapat alokasi dana sebesar Rp 6,69 triliun untuk program PKT yang direncanakan dapat menyerap 273.603 tenaga kerja. Sepenuturan Hedy, hingga pertengahan Juni 2021 realisasi padat karya yang sudah terlaksana sebesar Rp 2,24 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 230.007 orang.
“Dilaksanakan sebesar Rp 2,24 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 230.007 orang,” ujarnya, seperti dikutip dari laman Kementeria PUPR, Minggu 27 Juni 2021.
Dalam pelaksanaan Program PKT Bidang Jalan dan Jembatan, Kementerian PUPR mengarahkan pada lokasi-lokasi yang berpotensi mengalami kenaikan jumlah pengangguran akibat dampak pandemi di daerah-daerah padat penduduk, terutama Pulau Jawa, Bali, NTB, dan Sumatera.
Kegiatan revitalisasi drainase jalan menjadi salah satu fokus pekerjaan PKT, sebab pembenahan drainase menjadi bagian tak terpisahkan dari ruas jalan untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional.
Saat ini progres penyaluran anggaran PKT untuk revitalisasi drainase jalan sudah sebesar 73 persen atau setara Rp 1,02 triliun dari alokasi anggaran sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan untuk progres penyerapan tenaga kerjanya sudah sebanyak 53.912 orang dari target 59.948 orang.
Lebih lanjut, total anggaran PKT sebesar Rp 6,69 triliun juga diperuntukkan pada program PKT rutin jalan sebesar Rp 1,26 triliun, PKT rutin jembatan sebesar Rp 418 miliar, dan untuk program padat karya kontraktural, yang terutama terkait paket-paket long segment, alokasinya sebesar Rp 2,79 triliun.
Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR juga meminta kepada operator jalan tol atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) baik yang sedang dalam konstruksi maupun sudah operasi untuk menggunakan skema padat karya dalam kegiatan operasi pemeliharaan (OP) dengan alokasi dana sebanyak Rp 802 miliar yang diperkirakan dapat menyerap 172.167 tenaga kerja.
DELFI ANA HARAHAP
Baca juga: PUPR Perkirakan Program Padat Karya Serap 1,2 Juta Tenaga Kerja