TEMPO.CO, Jakarta - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memberikan penjaminan kredit Rp 4,8 triliun kepada 8.130 debitur UMKM sepanjang Januari hingga Mei 2021. Penjaminan kredit diberikan tersebut melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Direktur Operasional Askrindo Erwan Djoko Hermawan mengatakan, perseroan terus berupaya meningkatkan penjaminan kredit, khususnya bagi UMKM dalam rangka ikut memperkuat pemulihan ekonomi nasional. Menurut dia, hal ini sekaligus untuk mengurangi lonjakan kredit bermasalah yang tengah dihadapi perbankan nasional akibat pandemi virus korona yang berkepanjangan.
"Harapannya, ekonomi masyarakat tetap berputar, suplai barang dan permintaan semakin meningkat, sehingga pada akhirnya penyerapan tenaga kerja kembali terbuka," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 20 Juni 2021.
Sedangkan perihal penjaminan kredit, apabila dilihat berdasarkan wilayah, Jawa Tengah dan Jawa Timur mendominasi penyerapan penjamin, dengan serapan Solo mencapai Rp 228 miliar, diikuti Surabaya sebesar Rp 215,6 miliar dan Semarang sekitar Rp 201,1 miliar.
Sementara dilihat berdasarkan sektor usaha, penjaminan kredit modal kerja yang diberikan Askrindo masih didominasi sektor perdagangan dengan plafon mencapai Rp 3,3 triliun, penjaminan jasa dan sektor lainnya sebesar Rp 363 miliar, penjaminan bagi sektor pertanian dan kehutanan sekitar Rp 357 miliar.
"Besarnya penyerapan sektor perdagangan menjadi indikasi semakin kuatnya pemulihan daya beli masyarakat serta gerak perekonomian yang semakin membaik," kata Erwan.