TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menurunkan tim khusus untuk mengatasi hambatan pembangunan di Jalan Tol Cisumdawu, Semarang-Demak, dan exit Kawasan Industri Terpadu Batang. Luhut mengatakan perlu percepatan pembangunan jalan bebas hambatan untuk mengejar penyelesaian proyek-proyek infrastruktur.
Di Jalan Tol Cisumdawu, misalnya, tim khusus akan melihat persoalan pembebasan tanah. Di area proyek tersebut ada overlapping kawasan hutan dengan tanah warga, tanah kas desa, serta tanah adat dan masalah lain seperti perizinan terkait lahan perhutani.
“Perlu percepatan terkait kajian pemberian izin penggunaan kawasan hutan, mengingat target selesai konstruksi yang sudah ditetapkan,” ujar Luhut pada Kamis, 17 Juni 2021.
Tanah wakaf dan tanah kas desa di area proyek dilaporkan belum dapat dibebaskan karena proses penilaian nilainya dianggap sudah outdated atau kedaluwarsa. Karena itu, perlu diskusi lebih lanjut untuk menentukan penilaian ulang penggantian lahan.
Di area lain, Luhut mengungkapkan beberapa lahan sebetulnya sudah berhasil dibebaskan. Namun, belum semua lokasi bisa dimulai konstruksinya. Luhut pun meminta aparat melakukan pendekatan dan penertiban di lokasi proyek.
Adapun konstruksi pembebasan lahan Jalan Tol Cisumdawu seksi 1 Cileunyi-Rancakalong saat ini mencapai 77,42 persen, seksi 2 Rancakalong-Sumedang 91,99 persen, dan seksi 3 Sumedang-Cimalaka sudah 100 persen. Sedangkan seksi 4 Cimalaka-Legok masih 0 persen dan seksi 5 Legok-Ujungjaya 0 persen. Adapun seksi 6A Ujungjaya-Dawuan baru mencapai 36,83 persen dan 6B sebesar 11,84 persen.