Bursa pun akan melakukan penyesuaian pengaturan sehingga calon perusahaan tercatat, termasuk unicorn, dapat menggunakan lima alternatif persyaratan, yaitu net tangible asset dan laba usaha, agregat laba sebelum pajak 2 tahun terakhir dan nilai kapitalisasi pasar.
Kemudian, syarat pendapatan dan nilai kapitalisasi pasar, total aset dan nilai kapitalisasi pasar, dan operating cashflow kumulatif 2 tahun terakhir dan nilai Kapitalisasi Pasar.
Nyoman pun menjelaskan alternatif persyaratan tersebut akan disesuaikan dengan praktek terbaik yang diterapkan di bursa lain.
“Harapan kami tentunya dapat membuka kesempatan yang lebih lebar bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk dapat tercatat di BEI dengan tetap mempertahankan kualitas perusahaan yang eligible untuk tercatat di papan utama,” ujar Nyoman.
Penyesuaian aturan itu pun bersamaan dengan rencana IPO oleh Grup Goto membawahi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial. Pengamat pasar modal memprediksi jika IPO itu terlaksana valuasi kapitalisasi pasar bisa mencapai Rp580 triliun, tepat di bawah BBCA dan mengalahkan BBRI.
BISNIS
Baca juga: GoTo Akan IPO, Rudiantara Ramalkan Valuasi Sahamnya Bisa USD 30 Milar