TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia bisa menghemat Rp 300 triliun jika memproduksi alat kesehatan di dalam negeri.
"Alkes ini, dana yang kita keluarkan hampir Rp 490 triliun satu tahun. Jadi kalau sekarang kita bisa hemat Rp 200 triliun-Rp 300 triliun setahun, itu sama dengan investasi kita 25 miliar dolar AS per tahun. Anda bisa bayangkan betapa penghematan (dari) pemborosan kita selama ini yang begitu tinggi," katanya dalam konferensi pers virtual Upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Bidang Alat Kesehatan di Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021.
Luhut menyinggung kebijakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengeluarkan undang-undang agar pengadaan alat kesehatan tidak boleh impor dan harus diproduksi di dalam negeri. Menurut Luhut, Indonesia sudah mengikuti langkah tersebut. Apalagi Presiden Jokowi sudah meminta agar tak ada lagi impor alat kesehatan.
"Nanti di LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah) eloknya sudah mulai memperhatikan ini karena Presiden sudah minta juga ada perbaikan UU kita mengenai alkes ini," katanya.
Luhut menyebut serapan belanja pemerintah untuk produk dalam negeri cukup rendah dibandingkan impor. Khususnya pada belanja kesehatan.
Salah satunya untuk belanja alat kesehatan (alkes) yang tercatat di data belanja alkes melalui e-katalog periode 1 Mei 2020 dan 11 Juni 2021. Hingga Juni 2021, pemesanan alkes lokal sebesar Rp 2,9 triliun dan alkes impor Rp 12,5 triliun.