TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini tanda-tanda pemulihan ekonomi sudah mulai tampak meski krisis pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Pemulihan ekonomi ini digambarkan dari penerimaan negara yang menunjukkan tren positif hingga April 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Fiskalnya sudah on track, ekonominya sudah on track. Mudah-mudahan Covid-nya bisa terkendali sehingga skenario pemulihan ekonomi, kesehatan, pemulihan fiskal berjalan, tidak diinterupsi atau didisrupsi oleh Covid,” ujar Sri Mulyani dalam webinar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Selasa, 15 Juni 2021.
Sri Mulyani menjelaskan, pada akhir April, penerimaan negara tumbuh cukup baik sebesar 6,5 persen secara year on year. Meski masih negatif sebesar 0,5 persen; angka penerimaan negara tersebut lebih baik ketimbang April 2021 yang terkontraksi sangat dalam, yakni sampai 3,5 persen.
Pemerintah, kata Sri Mulyani, terus berupaya melakukan reformasi keuangan dan konsilidasi untuk menjaga keberlanjutan fiskal dalam jangka menengah hingga panjang. Selama 2021-2022, arah kebijakan pemerintah tetap mengutamakan pemulihan ekonomi.
Fokus pemerintah sepanjang dua tahun anggaran pun sesuai dengan taret sebelumnya. Pemerintah akan mengejar pertumbuhan pembangunan sumber daya manusia, infrastruktur, perbaikan birokrasi, penyederhanaan birokrasi, dan transfromasi di bidang ekonomi.
Dari sisi anggaran, Sri Mulyani mengatakan pihaknya berupaya menekan defisit APBN di level 5,7 persen sampai akhir 2021. Sementara untuk 2022, Kementerian Keuangan sedang menyusun postur makro fiskal dengan menetapkan defisit anggaran yang menurun di angka 4,5-4,8 persen.