Pada sidang pleno, Mendag Lutfi menyampaikan pertumbuhan ekonomi kawasan APEC telah menunjukkan perbaikan, namun masih belum merata di antara anggota Ekonomi APEC.
“Tantangan dari pandemi COVID-19 masih akan terus berlangsung, sehingga dibutuhkan kebijakan perdagangan yang lebih bersifat fasilitatif dan pentingnya menghindari implementasi kebijakan yang menghambat arus perdagangan serta stabilitas rantai pasok,” kata Mendag.
Para Menteri Perdagangan APEC menggarisbawahi fokus agenda kerja APEC pada tiga dimensi utama, yaitu mempermudah akses barang esensial termasuk vaksin dan produk terkait vaksin; membuka kembali perjalanan internasional dengan aman; serta memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan, memperkuat rantai pasok, dan meningkatkan daya saing pelaku usaha serta UMKM.
Dalam pertemuan APEC MRT ini para Menteri Perdagangan APEC juga telah menyepakati pernyataan bersama (APEC MRT Joint Statement 2021) sebagai wujud komitmen seluruh Ekonomi APEC dalam mengambil langkah konkret untuk berkontribusi terhadap upaya pemulihan ekonomi di kawasan.
MRT Joint Statement 2021 menegaskan kembali upaya kolektif APEC dalam mendorong peran penting sektor perdagangan barang dan jasa terkait, komitmen memperkuat sistem perdagangan multilateral, serta upaya mencapai kemakmuran bersama.
“APEC memegang peran kunci dalam memperkuat kerja sama dan komitmen untuk berkolaborasi mengatasi dampak pandemi. Indonesia terus mendukung berbagai upaya untuk memperkaya dialog dan pertukaran informasi kebijakan di antara anggota Ekonomi APEC dalam rangka memastikan pemulihan ekonomi yang kuat di kawasan dan selaras dengan kepentingan nasional,” kata Mendag Lutfi.