TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyerukan pentingnya peran anggota APEC dalam memperkuat fasilitasi perdagangan vaksin, termasuk peningkatan produksi dan distribusi vaksin yang merata.
Pernyataan itu menanggapi kondisi pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dan kebutuhan akan akses terhadap vaksin serta produk terkait yang semakin meningkat.
“Anggota APEC berperan penting dalam memperkuat fasilitasi perdagangan vaksin, termasuk peningkatan produksi dan distribusi vaksin yang merata. Penguatan fasilitasi perdagangan vaksin perlu dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi serta memastikan kemudahan akses terhadap vaksin dan produk terkait bagi masyarakat,” ujar Mendag di Jakarta, Senin 7 Juni 2021.
Hal tersebut disampaikan Mendag Lutfi saat menghadiri rangkaian pertemuan APEC Business Advisory Council (ABAC) dan APEC Ministers Responsible for Trade Meeting (APEC MRT) 2021 yang diadakan secara virtual pada 4–5 Juni 2021. Acara tersebut sekaligus mengakhiri rangkaian kegiatan Mendag Lutfi pada kunjungan kerja ke Moskow, Rusia.
Saat ini, kata Mendag, masih terdapat kesenjangan yang sangat signifikan antara produksi vaksin dengan kebutuhan dunia.
Hasil studi APEC menyebutkan, total kebutuhan vaksin dunia mencapai 14,2 miliar dosis, sementara produksi vaksin global saat ini baru mencapai sekitar 413 juta dosis atau 2,9 persen dari total kebutuhan dunia. Kesenjangan ini juga diperburuk dengan distribusi vaksin yang tidak merata.
Selain rendahnya produksi vaksin global, kesenjangan distribusi vaksin juga dipengaruhi adanya bottleneck dalam isu hak kekayaan intelektual (IPR).