Selanjutnya, perusahaan menunda pengiriman pesawat, menangguhkan pengeluaran modal, mengurangi pengeluaran pemasaran, dan menunda pengeluaran diskresioner, termasuk acara sosial. Dengan berbagai upaya ini, AirAsia menurunkan total biaya operasional sebesar 34 persen pada 2020.
Guna menyambung napas, AirAsia menggenjot peluang bisnis non-penumpang reguler, seperti dari layanan kargo dan carter. “Kami meningkatkan permintaan dengan dukungan aplikasi super digital AirAsia dan kolaborasi dengan para mitra, serta memperluas koneksi domestik,” tutur Dendy.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Pandemi, Pendapatan AirAsia Jeblok 75,99 Persen dan Rugi Tembus Rp 2,8 Triliun